Kamis, 17 April 2014

Sejarah FEB UNS

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta lahir bersamaan dengan diresmikannya Universitas Sebelas Maret yang dulu bernama Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret (berganti nama berdasarkan Keputusan Presiden RI No.55 tahun 1982) di Siti Hinggil Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta oleh Presiden Kedua Republik Indonesia Tahun 1976 (Kepres No. 10 Tanggal 8 Maret 1976). Terbentuknya Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (FE-UNS) merupakan hasil dari penggabungan beberapa Fakultas Ekonomi dari berbagai Perguruan Tinggi Swasta yang ada di wilayah Kotamadya Surakarta yaitu :
  1. Fakultas Ekonomi Universitas Nasional Saraswati (UNNASTI)
  2. Fakultas Ekonomi Universitas Cokroaminoto(UNCOK)
  3. Fakultas Ekonomi Universitas Tujuh Belas Agustus (UNTAG)
  4. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UH)
Pada permulaan berdirinya FE-UNS (periode 1976-1981), penyelenggaraan proses belajar mengajar bertempat di Pagelaran Keraton Surakarta (1 tahun) selanjutnya di kampus Mesen. Adapun perintis awal berdirinya FE-UNS adalah Drs. Soeharno TS (sekarang Prof. Dr. Soeharno TS, S.U.), almarhum Drs. Djarwanto PS (Dekan FE-UNS periode 1986-1989), almarhumah Ibu Dra. Soedarah Soepono dan Drs. Darustam, B.Sc. Pada periode awal tersebut Drs. Soeharno TS menjabat sebagai Dekan, almarhum Drs. Djarwanto PS sebagai Pembantu Dekan I dan almarhumah Ibu Dra. Soedarah Soepono sebagai Pembantu Dekan II. Selang beberapa waktu kemudian menyusul Drs. Suhardi (Dekan FE-UNS periode 1980-1986 dan PR (Pembantu Rektor) II UNS selama dua periode yaitu dari tahun 1987-1991 dan tahun 1991-1995) sebagai Pembantu Dekan III yang semula menjabat sebagai staf pengajar pada Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang.
Pada awal berdirinya FE-UNS, beberapa staf pengajar berasal dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kotamadya Surakarta di bawah kepemimpinan Walikota Sumari Wongsopawiroyangdiantaranya adalah: Drs. Subadyo; Drs. Salimin; Drs. Chaerul Socheh; dan Drs. Fadjar Nugroho. Sementara yang berasal dari Pemda Sukoharjo adalah Drs. Imam Harjadi; dan yang berasal dari Pemda Boyolali adalah Drs. Slamet Rahayu. Rekrutmen staf pengajar pada tahap pertama diantaranya adalah: Dra. GAA. Susilawati, SU; Drs. Suparman (alm); Drs. Djoko Muljadi (alm); Drs. Karyadi (alm); Dr. Rusmanto TJ (alm.). Sedang Rekrutmen tahap kedua diantaranya adalah: Drs. Lukman Hadiyanto, Ak; Dra. Sri Suwarsi; Drs. Suparman, Ak (pindah); Dra. Mahastuti Agungserta Dra. Salamah Wahyuni, S.U. (Dekan FE-UNS periode 1998-2002 dan 2002-2007). Sementara itu, rekrutmen tahap ketiga di antaranya adalah: Dra. Endang Widowati; Drs. Bachtiar Effendi, Ak. (alm) (Dekan periode 1989-1995 dan Pembantu Rektor II UNS dari tahun 1995-1999); Drs. Sri Mulyono dan Drs. Sri Sularso, M.Si, Ak. (alm) Selama tahun 1976-1987 FE-UNS Surakarta mempunyai 2 (dua) jurusan yaitu Jurusan Ekonomi Umum (Pembangunan) dan Jurusan Ekonomi Perusahaan (Manajemen). Pada saat itu, terdapat sejumlah Dosen Afiliasi yang didatangkan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) antara lain : Dr. Sudarsono; Dr. Faried Widjaja Mansyur, M.A.; Dr. BambangRiyanto; Dr. Irawan, M.B.A; Dr.Soetatwo; Dr. Indriyo; Drs. Jamasri Adnan, M.A.; Drs.Sukamto dan Drs. Munandar.
Seiring dengan perkembangan fakultas dan kebutuhan dunia kerja, maka sejak tahun 1987 FE-UNS menyelenggarakan Program Sarjana Strata I (S-1) jurusan Akuntansi. Sehingga sampai saat ini FE-UNS mempunyai 3 program studi, yaitu: Jurusan Ekonomi Pembangunan (EP), Jurusan Manajemen (M), dan Jurusan Akuntansi (Akt). Para perintis Jurusan Akuntansi diantaranya adalah almarhum Drs. Bachtiar Effendi, Ak (Dekan periode 1989-1995 dan PR (Pembantu Rektor) II UNS dari tahun 1995-1999); Drs. Sri Sularso, M.Si, Ak. (alm); serta Drs. Yacob Suparno, M.Si, Ak. (sekarang menjabat sebagai Pembantu Dekan III FE-UNS).
Pada tahun 1994, FE-UNS membuka kesempatan bagi para alumni Program Diploma III (D-3), atau yang pernah kuliah di Strata I (S-l) tetapi tidak selesai, bahkan dari Program Diploma II (D-2) dengan akreditasi dan sudah bekerja untuk melanjutkan ke Jenjang Pendidikan S-l di FE-UNS melalui Program S-l Ekstensi yang waktu perkuliahannya dilaksanakan pada sore hingga malam hari. Program S-l Ekstensi FE-UNS mempunyai 3 (tiga) jurusan seperti halnya dengan Program S-l Reguler, yaitu: Jurusan Ekonomi Pembangunan (EP); Jurusan Manajemen (M) dan Jurusan Akuntansi (Akt). Program S-l Ekstensi sepenuhnya swadana, artinya pembiayaan semuanya ditanggung oleh peserta, kecuali gedung kuliah yang masih menggunakan fasilitas gedung FE-UNS.
Untuk memperluas kesempatan belajar di perguruan tinggi (khususnya jenjang profesi ahli madya), pada tahun 1997 FE-UNS membuka Program D-3 Akuntansi Keuangan, pada tahun 1998 ditambah lagi dengan Program D-3 Perpajakan dan pada tahun 2000 dibuka program D-3 Manajemen Pemasaran. Selanjutnya pada tahun 2001 Fakultas Ekonomi membuka Program D-3 Manajemen Industri dan Program D-3 Bisnis Internasional. Kemudian pada tahun 2007 FE-UNS membuka program D-3 Keuangan & Perbankan.
Antisipasi terhadap tuntutan pasar memang harus senantiasa dilakukan. Permintaan terhadap tenaga profesional non¬gelar seperti tenaga ketatalaksanaan di berbagai instansi pemerintah maupun swasta dari tahun ke tahun semakin meningkat, maka mulai tahun 1998 dibuka pula kesempatan bagi para tamatan SMU untuk mengikuti kursus 1 (satu) tahun pada Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA) FE-UNS. PPA FE-UNS berlokasi di kampus Mesen yang diselenggarakan pada pagi hingga siang hari. PPA FE-UNS bernaungdi bawah Jurusan Akuntansi. Guna melayani pengkajian maupun konsultasi di bidang ekonomi, mulai tahun 1999 telah pula dibuka Pusat Pengembangan Ekonomi Pembangunan (PPEP). PPEP dirancang untuk mengkaji masalah-masalah ekonomi pembangunan dan perencanaan pembangunan baik dalam skala nasional maupun regional. Berbagai kegiatan yang pernah dan sedang dilakukan oleh PPEP (bekerja sama dengan Pemda Surakarta) antara lain adalah: Penyusunan Rencana Stategi Pembangunan (Renstra); Evaluasi dan Analisis Keadaan (EAK); Penyusunan Program Pembangunan Daerah (Propeda); Pengkajian Potensi Pendapatan Asli Daerah (PADS); Penyusunan Aplikasi Pedoman Standarisasi Belanja Rutin dan sebagainya. PPEP sebenarnya merupakan kelanjutan dari Pusat Pengkajian dan Pelatihan Ekonomi (P3E) yang struktur organisasinya di bawah FE-UNS. Dengan adanya program pemberdayaan jurusan di lingkungan UNS, mulai tahun 2000 PPEP bernaungdi bawah Jurusan Ekonomi Pembangunan.
Selanjutnya, program pengembangan vertikal ke atas yaitu Program Magister Manajemen (MM), mulai diselenggarakan pada tahun 1999. Hingga tahun 2007, Program MM telah memiliki 25 (dua puluh lima) angkatan. Program ini berlokasi di gedung IV FE-UNS lantai III. Program Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan (MESP) telah didirikan mulai tahun 2004. Program Magister Akuntansi (MAKSI) telah didirikan mulai tahun 2006. Kemudian Program S-3 telah dibuka mulai tahun 2008.
Untuk melayani konsultasi maupun penelitian di bidang manajemen baik untuk instansi pemerintah maupun swasta, pada tahun 2000 didirikan Pusat Pengembangan Manajemen (PPM). PPM bernaung di bawah Jurusan Manajemen. Lembaga ini sebenarnya telah ada pada tahun 1976 dengan Surat Keputusan Dekan tahun 1976, yang bernama Lembaga Manajemen FE-UNS sebagai mitra kerja Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Indonesia (LM-FEUI). LM-FE-UNS semula dikelola oleh Drs. Aris Suparman; Drs. Suparman (alm.) dan Drs. Rusmanto U (alm.). Kegiatan yang telah dilakukan antara lain adalah Penelitian masalah ekonomi, Penataran Pengusaha Golongan Ekonomi Lemah (PEGEL) bekerja sama dengan Departemen Perdagangan, Departemen Perindustrian dan Departemen Koperasi di Eks-Karesidenan Surakarta, serta Departemen Perindustrian dan Departemen Koperasi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Magelang. Sedangkan kegiatan yang telah dilakukan PPM FE-UNS antara lain Survei Solo Customer Satisfaction lndex (SCSI) 2003-2005 bekerjasama dengan Solopos, pelatihan UKM Binaan PT Angkasa Pura dan lain-lain. Mulai tahun 2004, Fakultas Ekonomi UNS telah membuka Program Pendidikan Profesi Akuntan (PPAK) dengan masa studi 2 semester. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tentang profesi akuntansi dimana para alumnus lulusan S-l Akuntansi PTS tidak secara otomatis menjadi Akuntan namun harus melalui pendidikan keprofesian, bahkan mulai Agustus 2004 semua perguruan tinggi baik PTN maupun PTS harus melalui pendidikan profesi. Kemudian untuk menyediakan informasi dan data tentang pasar modal dan informasi lainnya yang berhubungan dengan pasar modal, memberi layanan edukasi pasar modal dan tempat diskusi tentang pasar modal dan topik lain yang berhubungan dengan pasar modal didirikan Pojok Bursa Efek Jakarta (BEJ) sekarang menjadi Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sedangkan aktivitas pengabdian masyarakat lain yang telah dilakukan antara lain melalui Desa Binaan dan Industri Binaan serta Grameen Bank (Bank untuk Pengusaha Golongan Ekonomi Lemah).
Kemudian untuk membantu fakultas dalam pengembangan karir bagi mahasiswa dan lulusan, pada tahun 2007 dibentuk lembaga Career Development Center (CDC) Fakultas Ekonomi UNS. CDC ini bertujuan untuk mengurangi waktu tunggu lulusan memperoleh pekerjaan dan meningkatkan daya tawar lulusan, mengadakan pelatihan atau ujian sertifikasi bagi mahasiswa dan lulusan, menyediakan informasi pekerjaan dan beasiswa studi lanjut bagi lulusan, menjembatani lulusan dengan dunia usaha dalam hal rekruitmen serta mengembangkan dan memperluas networking dengan alumni dan perusahaan pengguna.
Sedangkan untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, pada akhir tahun 2007 dibentuk Pusat Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (P4MFE-UNS).
Mulai tahun 2007, untuk mewujudkan good corporate governance telah dibentuk Unit Penjaminan Mutu (quality assurance) yang merupakan pengembangan dari Tim Anggaran yangdibentuk pada tahun 2005.
(Sumber: fe.uns.ac.id)

Rabu, 16 April 2014

PEMILU RAYA FEB UNS 2014


Persyaratan Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM dan Anggota DEMA FEB UNS 2014

 1. Calon Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB UNS
a.    Calon Ketua dan Wakil Ketua dimana Ketua BEM berasal dari Program S1 minimal semester 6, sedangkan Wakil Ketua berasal dari Program D3 minimal semester 4 dengan IPK minimal 2,75.
b.     Persyaratan menjadi calon Ketua BEM FEB UNS :
1)  Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Terdaftar sebagai mahasiswa FEB UNS program S1 Reguler dalam tahun akademik yang sedang berjalan dan minimal duduk di semester 6 dengan IPK minimal 2,75.
3) Mempunyai pengalaman berorganisasi dibuktikan dengan surat keterangan aktif organisasi atau sertifikat.
4) Menyatakan secara tertulis kesediaannya untuk dipilih dan memenuhi serta mematuhi peraturan KPU.
5)  Didukung minimal oleh 30 suara dibuktikan dengan fotokopi kartu mahasiswa.
6)  Calon merupakan peserta independen.
7)   Tidak terancam drop out, dibuktikan dengan fotokopi KHS semester terakhir.
8)   Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan dokter.
9)   Telah lolos fit and proper test yang dilaksanakan oleh KPU.
c.     Calon tidak diperbolehkan merangkap sebagai anggota KPU. Apabila hal tersebut terjadi, calon harus memilih dan membuat pernyataan tertulis untuk mundur dari jabatan di atas atau mundur dari pencalonan. Surat pernyataan ditujukan kepada ketua KPU.
d.     Prosedur pendaftaran dan pengambilan formulir pendaftaran calon Ketua BEM FEB UNS:
1)   Formulir pendaftaran calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FEB UNS dapat diunduh pada blog yang telah disediakan oleh KPU.
2)    Formulir yang sudah diisi lengkap dibuat rangkap dua dan diserahkan kepada KPU dengan disertai:
                                    a.  Dukungan mahasiswa dibuktikan dengan fotokopi kartu mahasiswa sebanyak (tiga puluh) buah.
                                    b. Paparan tertulis tentang visi dan misi calon Ketua BEM FEB UNS.
                                    c. Surat keterangan dokter.
                                    d. Fotokopi kartu mahasiswa atau KRS dan KHS semester terakhir.
                               e.  Pas foto terbaru hitam-putih ukuran 3x4 dan 4x6 masing-masing dua lembar. 


2.        Calon Anggota Dewan Mahasiswa (DEMA) FEB UNS
a.         Setiap mahasiswa FEB UNS S1 Reguler dan D3 FEB UNS mempunyai hak untuk dicalonkan menjadi anggota DEMA FEB UNS.
b.         Persyaratan menjadi anggota DEMA FEB UNS :
1)   Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Terdaftar sebagai mahasiswa FEB UNS program S1 Reguler dan D3 FEB UNS dalam tahun akademik yang sedang berjalan dan minimal duduk di semester dua.
3)   Menyatakan secara tertulis kesediaannya untuk dipilih dan memenuhi serta mematuhi segala ketentuan Pemilihan Umum FEB UNS.
4)    Calon merupakan peserta independen.
5)    Tidak terancam drop out, dibuktikan dengan fotokopi KHS semester terakhir.
6)    Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan dokter.
7)     Telah lolos fit and proper test yang dilaksanakan oleh KPU.
c.         Calon tidak diperbolehkan merangkap sebagai anggota KPU. Apabila hal tersebut terjadi, calon harus memilih dan membuat pernyataan tertulis untuk mundur dari jabatan di atas atau mundur dari pencalonan. Surat pernyataan ditujukan kepada ketua KPU.
d.         Prosedur pendaftaran dan pengambilan formulir pendaftaran calon anggota DEMA FEB UNS:
1)        Formulir pendaftaran calon anggota DEMA FEB UNS dapat dinduh pada blog yang telah disediakan oleh KPU.
2)        Formulir yang sudah diisi lengkap dibuat rangkap dua dan diserahkan kepada KPU dengan disertai:
a.    Dukungan mahasiswa dibuktikan dengan fotokopi kartu mahasiswa sebanyak 10 (sepuluh) buah.
b.    Fotokopi kartu mahasiswa atau KRS dan KHS semester terakhir.

c.    Pas foto terbaru hitam-putih ukuran 3x4 dan 4x6 masing-masing dua lembar.

Pemilu Raya Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2014

HIDUP MAHASISWA !!!

Dibuka pendaftaran Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FEB UNS 2014, serta Anggota DEMA FEB UNS 2014. Pendaftaran dimulai tanggal 17-23 April 2014 dengan cara mengunduh form pendaftaran dan disertai dengan persyaratan yang telah ditentukan.

Alurnya adalah calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FEB UNS 2014 dan Anggota DEMA FEB UNS 2014 mengunduh formulir pendaftaran, selanjutnya mengumpulkan form pendaftaran dan berkas persyaratan kepada KPU dan diberikan langsung ke sekretariat KPU FEB UNS 2014.

Download:
https://www.dropbox.com/s/cgwarcvq3zt1dlp/Formulir%20Pendaftaran%20Calon%20Anggota%20DEMA.doc (Form Pendaftaran DEMA FEB 2014)
https://www.dropbox.com/s/lg11uj8r3mupia9/Formulir%20Pendaftaran%20Calon%20Presiden%20BEM.doc (Form Pendaftaran BEM FEB 2014)
https://www.dropbox.com/s/25tfca69bvkivrb/PETUNJUK%20PELAKSANAAN%20PEMILU%202014.rtf (Petunjuk Pelaksanaan Pemilu)
https://www.dropbox.com/s/85nzhigtoorhldb/PETUNJUK%20TEKNIS%20PEMILU%202014.docx(Petunjuk Teknis Pemilu)

Sejarah Pergerakan Politik Mahasiswa


“Sejarah dunia adalah sejarah orang muda, apabila angkatan muda mati rasa, maka matilah sejarah sebuah bangsa. -Pramoedya Ananta toer

Di Indonesia, mahasiswa mempunyai peranan penting dalam mengubah sejarah kebangsaan dan perjalanan demokrasi. Catat saja bagaimana peranan mahasiswa mampu merubah wajah perpolitikan saat ini yaitu dengan Gerakan reformasinya. Jauh beberapa tahun kebelakang kita mengenal angkatan gerakan kemahasiswaan dengan segala momentum sejarah kebangsaan di tanah air.

Gerakan Mahasiswa Tahun 1966

Dikenal dengan istilah angkatan 66, gerakan ini awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional, dimana sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa masih bersifat kedaerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang sekarang berada pada lingkar kekuasaan atau pernah pada lingkar kekuasaan, siapa yang tak kenal dengan Akbar Tanjung dan Cosmas Batubara. Apalagi Sebut saja Akbar Tanjung yang pernah menjabat sebagai Ketua DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) periode tahun 1999-2004.
Angkatan 66 mengangkat isu Komunis sebagai bahaya laten Negara. Gerakan ini berhasil membangun kepercayaan masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang Komunis yang ditukangi oleh PKI (Partai Komunis Indonesia). Eksekutif pun beralih dan berpihak kepada rakyat, yaitu dengan dikeluarkannya SUPERSEMAR (surat perintah sebelas maret) dari Presiden Sukarno kepada penerima mandat Suharto. Peralihan ini menandai berakhirnya ORLA (orde lama) dan berpindah kepada ORBA (orde baru). Angkatan 66 pun mendapat hadiah yaitu dengan banyaknya aktivis 66 yang duduk dalam kabibet pemerintahan ORBA.

Gerakan Mahasiswa Tahun 1972

Gerakan ini dikenal dengan terjadinya peristiwa MALARI (Malapetaka Lima Belas Januari). Tahun angkatan gerakan ini menolak produk Jepang dan sinisme terhadap warga keturunan. Dan Jakarta masih menjadi barometer pergerakan mahasiswa nasional, tokoh mahasiswa yang mencuat pada gerakan mahasiswa ini seperti Hariman Siregar, sedangkan mahasiswa yang gugur dari peristiwa ini adalah Arif Rahman Hakim.

Gerakan Mahasiswa Tahun 1980 an.

Gerakan pada era ini tidak popular, karena lebih terfokus pada perguruan tinggi besar saja. Puncaknya tahun 1985 ketika Mendagri (Menteri Dalam Negeri) Saat itu Rudini berkunjung ke ITB. Kedatangan Mendagri disambut dengan Demo Mahasiswa dan terjadi peristiwa pelemparan terhadap Mendagri. Buntutnya Pelaku pelemparan yaitu Jumhur Hidayat terkena sanksi DO (Droup Out) oleh pihak ITB (pada pemilu 2004 beliau menjabat sebagai Sekjen Partai Serikat Indonesia / PSI).

Gerakan Mahasiswa Tahun 1990-an

Isu yang diangkat pada Gerakan era ini sudah mengkerucut, yaitu penolakan diberlakukannya terhadap NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus / Badan Kordinasi Kampus) yang membekukan Dewan Mahasiswa (DEMA/DM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Pemberlakuan NKK/BKK mengubah format organisasi kemahsiswaan dengan melarang Mahasiswa terjun ke dalam politik praktis, yaitu dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0457/0/1990 tentang Pola Pembinaan dan Pengembangan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, dimana Organisasi Kemahasiswaan pada tingkat Perguruan Tinggi bernama SMPT (senat mahasiswa perguruan tinggi).
Organisasi kemahasiswaan seperti ini menjadikan aktivis mahasiswa dalam posisi mandul, karena pihak rektorat yang notabane perpanjangan pemerintah (penguasa) lebih leluasa dan dilegalkan untuk mencekal aktivis mahasiswa yang berbuat “over”, bahkan tidak segan-segan untuk men-DO-kan. Mahasiswa hanya dituntut kuliah dan kuliah saja.
Di kampus intel-intel berkeliaran, pergerakan mahasiswa dimata-matai. Maka tidak heran jika misalnya hari ini menyusun strategi demo, besoknya aparat sudah siap siaga. Karena banyak intel berkedok mahasiswa.

Pemerintah Orde Baru pun menggaungkan opini adanya pergerakan sekelompok orang yang berkeliaran di masyarakat dan mahasiswa dengan sebutan OTB (organisasi tanpa bentuk). Masyarakat pun termakan dengan opini ini karena OTB ini identik dengan gerakan komunis.
Sikap kritis mahasiswa terhadap pemerintah tidak berhenti pada diberlakukannya NKK/BKK, jalur perjuangan lain ditempuh oleh para aktivis mahasiswa dengan memakai kendaraan lain untuk menghindari sikap refresif Pemerintah, yaitu dengan meleburkan diri dan aktif di Organisasi kemahasiswaan ekstra kampus seperti PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), PMKRI (Pergerakan Mahasiswa Katholik Republik Indoenesia) atau yang lebih dikenal dengan kelompok Cipayung.

Gerakan Mahasiswa Tahun 1998

Gerakan mahasiswa era sembilan puluhan mencuat dengan tumbangnya Orde Baru dengan ditandai lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan, tepatnya pada tanggal 12 mei 1998.
Gerakan mahasiswa tahun sembilan puluhan mencapai klimaksnya pada tahun 1998, diawali dengan terjadi krisis moneter di pertengahan tahun 1997. harga-harga kebutuhan melambung tinggi, daya beli masyarakat pun berkurang. Mahasiswa pun mulai gerah dengan penguasa ORBA, tuntutan mundurnya Soeharto menjadi agenda nasional gerakan mahasiswa. Ibarat gayung bersambut, gerakan mahasiswa dengan agenda REFORMASI nya mendapat simpati dan dukungan yang luar biasa dari rakyat. Mahasiswa menjadi tumpuan rakyat dalam mengubah kondisi yang ada, kondisi dimana rakyat sudah bosan dengan pemerintahan yang terlalu lama 32 tahun! politisi diluar kekuasaan pun menjadi tumpul karena terlalu kuatnya lingkar kekuasaan, dan dikenal dengan sebutan jalur ABG (ABRI, Birokrat, dan Golkar).
Simbol Rumah Rakyat yaitu Gedung DPR/MPR menjadi tujuan utama mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia, seluruh komponen mahasiswa dengan berbagai atribut almamater dan kelompok semuanya tumpah ruah di Gedung Dewan ini, tercatat FKSMJ (Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta), FORBES (Forum Bersama), KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) dan FORKOT (Forum Kota). Sungguh aneh dan luar biasa, elemen mahasiswa yang berbeda paham dan aliran dapat bersatu dengan satu tujuan : Turunkan Soeharto.
Memang lengser nya Soeharto seolah menjadi tujuan utama pada gerakan mahasiswa sehingga ketika pemerintahan berganti, isu utama kembali kepada kedaerahan masing-masing.
REFORMASI terus bergulir, perjuangan mahasiswa tidak akan pernah berhenti sampai disini. Perjuangan dari masa ke masa akan tumbuh jika Penguasa tidak berpihak kepada rakyat.
Dari perjalanan gerakan mahasiswa dari masa ke masa ada persamaan ciri dari gerakan mahasiswa angkatan 98 dengan gerakan mahasiswa angkatan lainnya, yaitu :
- Sebagai motor penggerak Pembaharuan.
- Kepedulian dan Keberpihakan terhadap rakyat.


(sumber: Kompasiana.com)

Dewan Mahasiswa: Legislator Kampus Menuju Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS Madani


Dewan Mahasiswa (DEMA) FEB UNS adalah lembaga tinggi legislatif dalam kehidupan organisasi di tingkat fakultas, yang mempunyai tugas antara lain mengawasi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan sebagai perwakilan mahasiswa tingkat fakultas dalam menyerap dan menyalurkan aspirasi mahasiswa kepada pihak-pihak yang berkepentingan.